You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Selur
Desa Selur

Kec. Ngrayun, Kab. Ponorogo, Provinsi Jawa Timur

Rani Nilasari, Mahasiswi FBS UNESA Anak Desa Selur Peraih Juara Lomba Cipta Puisi

Zainal Abidin 03 Juni 2021 Dibaca 398 Kali
Rani Nilasari, Mahasiswi FBS UNESA  Anak Desa Selur Peraih Juara Lomba Cipta Puisi

Jajaran Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya patut bangga. Pasalnya, salah satu mahasiswinya baru saja menorehkan prestasi di tingkat nasional dalam Lomba Cipta Puisi Nasional 2021 oleh Jendela Sastra Indonesia.

Mahasiswi itu adalah Rani Nilasari, perempuan kelahiran Ponorogo yang saat ini duduk di semester empat jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, UNESA. Lewat liga5000 karyanya, Dialog Candikala, perempuan asal Desa Selur, Kecamatan Ngrayun, Ponorogo itu mampu menggeser banyak naskah peserta lainnya dan keluar menjadi juara pertama dalam lomba cipta puisi tersebut.

Menurut panitia lomba, puisi karya Rani Nilasari dan dua peserta lainnya yang meraih juara dua dan tiga merupakan karya dengan penulisan puisi yang sangat baik dan sesuai kriteria penilaian lomba puisi yang ada. Naskah mereka kemudian dibukukan dengan judul Katalog Cinta dalam Beraksara.

Prestasi memang tidak datang tiba-tiba. Pun tidak serta-merta karena bakat. Namun juga karena jam terbang, ketekunan, dan latihan yang terus menerus tanpa batas. Itulah yang dilakukan Rani Nilasari. Sudah seratus lebih puisi yang lahir dari tangannya. Pengalaman hidupnya sehari-hari diungkapkan dan diabadikan menjadi puisi. “Saya ingin mengungkapkan segala keresahan dan mengabadikan hidup lewat itu,” tukasnya.

Dia mengatakan bahwa, perjalanan menulis puisi dimulai sejak ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Bakat menulisnya ditemukan oleh salah satu gurunya saat itu. Guru itulah yang mendorong mcmtoto dan memotivasinya untuk menulis puisi maupun cerpen dan hasilnya dipajang di mading sekolah. Sesekali karyanya dikirim ke surat kabar nasional dan dimuat.

Hobi menulisnya mulai diseriusi di Sekolah Menengah Atas (SMA). Dia mulai mengikuti lomba-lomba tingkat sekolah, kabupaten, bahkan tingkat provinsi dan nasional. Sempat gagal jadi juara, tetapi dia memilih terus berjuang dan berkarya. Hingga akhirnya juara demi juara ia kantongi dan trofi serta sertifikat prestasi mewarnai sudut-sudut lemari.

Rani mengatakan bahwa ia sering memenangi lomba dan yang terbaru dan berkesan yakni pada 2017 ia masuk di jajaran 200 penulis lomba Cipta Puisi Asean Komunitas Setitik Embun. Kemudian menjuarai lomba Cipta Puisi Nasional Komunitas Shalaazz pada 2019. Lalu masuk 50 penulis terbaik lomba Cipta Puisi Cerpen Nasional UNS, dan masih banyak lagi.

Perempuan yang juga hobi menyanyi itu mengatakan bahwa kesehariannya selain menulis puisi untuk konten media sosialnya, juga sering diminta oleh teman-temannya membuat kalimat cantik baik untuk ucapan tertentu maupun link naga5000 sekadar untuk caption di medsos. Karena bakat dan kelihaiannya menulis itulah yang membawanya berlabuh di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia UNESA.

Dengan kemampuan menulisnya itu, Rani bercita-cita ingin memberi manfaat bagi sesama. Salah satu yang ia rencanakan ke depannya yakni ingin mendirikan kampung literasi di desanya, Selur, Kacamatan Ngrayun. Menurutnya, kampung akan hidup jika imajinasi masyarakatnya hidup, salah satu cara menghidupkan imajinasi itu adalah lewat literasi.

“Saya akan mendedikasikan diri untuk membangun basis literasi di kampung. Pokoknya, saya ingin menjadi manusia yang berguna bagi orang tua, agama, masyarakat, bangsa dan negara,” katanya tegas. “Terima kasih kepada orang tua dan keluarga, kepada guru dan dosen-dosen saya di Unesa serta kepada semua pihak yang turut mendukung,” ucapnya. (Humas Unesa)

sumber : unesa.ac.id

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image